Powered By Blogger

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Wednesday, June 30, 2021

PETUNJUK PENGGUNAAN SERAGAM PRAMUKA BERDASARKAN PP 174 TAHUN 2012 TENTANG PAKAIAN SERAGAM PRAMUKA

 

Seragam Pramuka adalah pakaian yang digunakan oleh semua anggota Gerakan Pramuka Indonesia. Warna seragam Pramuka adalah coklat muda dan coklat tua. Warna tersebut dipilih karena merupakan salah satu warna yang digunakan para pejuang Indonesia ketika masa perang kemerdekaan Seragam Pramuka berfungsi sebagai sarana pendidikan dan identitas bagi anggotanya guna meningkatkan citra Gerakan Pramuka. Sedangkan tujuan penggunaan Seragam Pramuka adalah agar anggota Pramuka yang mengenakannya dapat berakhlak sesuai Satya dan Darma Pramuka, memiliki jiwa korsa dan berdisiplin. Namun kakak-kakak tentu penasaran tentang bagaimana penggunaan sereagam Pramuka sesuai SK Kwartir Nasional Nomor 174 Tahun 2012 tentang Pakaian Seragam Pramuka. Nah kali ini saya akan mejabarkan penggunaan seragam Pramuka sesuai PP 174 Tahun 2012 Tentang Pakaian Seragam Pramuka

PP 174 Tahun 2012 Tentang Pakaian Seragam Pramuka  berisi tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pakaian Seragam Anggota Gerakan Pramuka dan menggantikan Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka Nomor 226 Tahun 2007. Dalam Petunjuk Penyelenggaraan tersebut terdapat beberapa hal krusial terkait dengan perubahan pakaian seragam anggota Gerakan Pramuka. Perubahan ini disesuaikan dengan perkembangan Gerakan Pramuka saat ini serta minat anak-anak dan kaum muda Indonesia. Meskipun keputusan ini ditandatangani dan disyahkan pada Desember 2012, namun publikasinya baru dilakukan pada bulan April 2013.

Adapun beberapa perbedaan krusial dan mencolok pada pakaian seragam pramuka di tahun 2013:

1. Pada PAKAIAN SERAGAM PRAMUKA TERBARU siaga terdapat garis berwarna coklat tua yang terletak pada bagian saku dan lengan.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjX__YJgFfO2qqKOJ7X7LT1n4vYXDVZ6zNEioVwTe6GNJAp_hsbz2duNqpvBGJ7AT80mcVDhyphenhyphen-gd1pQzIeY_2n1vCCHiWIqkdVXAGEDiKloU1YZ0-62JKa_eFTXltxZvsjEcFeKG8IUxxE/s320/BAJU+1.png

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxpwSW5dDIDKS_wNdWWGs522eVTUdsCm_UNs66hpD0iNekKUiDz339xqwaeyVPUgL9oU_aopLB-kASr555QHIp_FqFmyXDnJWtRb8p7EYYhDWMTn1Meb0RQo5VDlnKDyIaosyhThnweJk/s320/BAJU+2.png

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdfOcHuDj4EoC_tQfziXDthxyWZtst9JbLbbGOkfkmhVGIpa7Pu1LBAWlY18hlyIeg4FvRLl9afoYjq2OAAgEBB2n7QSD2VZux2-rEfe2puRPIEv0e6oKfFFV_hx6fDhuupP0sfxC0PtM/s320/BAJU+3.png

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi43TlisnhgRcIw047-wvIOWQM6qJ8Byl3sC8U0s9Zjx8Mt07gVhKP4llRvq4n5cXG_9ukVyBLWOahcmosDXjrFZNl_Vs0KuTuthp_bRKb_cJF0pGoxr2VjexPrw5LJt-gkXHGdJ-c-vx8/s320/BAJU+4.png

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-_HcIs-fpl0tPagLlYpevE5j1KRECucWc3d4yecBrjSPt48ICcjz2wbeH4mPUGb_sU3X6nQNS6U55Th3o7GEcME9NPB71NB6_6Y3oQp5rxStcrpqTaMgQe9z2UgP6M_zOZXzWsHS4SxQ/s320/BAJU+6.png

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPtNvyhoV76QFZZeIzaaCJxS627KQYS6WdmoDripSKopwsXaNVrawGOvlDkk4yb2nbr9B6YDav53pnYmNz0ORvOSSFdWLk8eSYPdFh-aejv94AL-7sXf6V34HyFeHeDLfLVbNziFlvPTg/s320/BAJU+7.png

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhin2IpXACGwsHsMnXyUCZqU6LIMiO34O7yJwXz51rmg8LCkyDHR0JHBjXZ-5K0KXFnOiBcxlfnpKhKLKeiWIey1QBSFiiGjuFgIiFVr40I99-rlf0DqufmB6S1qx7XEayF67m8uOUw7cc/s320/BAJU+10.png

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVVF4RAmPJQQ2vgcfkW6obfe7ZniPNdji1vZJ3J8Y1Hr3RdcTu5uuyqEF4q0NeOZjBRo6dT293tktPcSeYCELGJ3uIBrmHoFmuCm14pUbCyGzUnFDxEWE-vkPcq3_o1ujAtQGOntMxoiE/s320/BAJU+11.png

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhB4hAZ0-EGSBQ53sZit3TNoRmV9nqDJOqJepOJlIWjzF5Zuepk9wEqdKO-DeomKDywd6g9MxAEX0MXBXM3a-exUkbdXgPnTq5E_n1mUy_cUQNT44LiHfqaTfBFkhLJaGNRGJr_DUL6Bpg/s320/BAJU+12.png

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikEmByEtzjVXrl1V2URmDfG0b1Z5StTKcc2mmIRifRcC1IEK0u14JVCCQCc19BtAR9UfOr1-wcDUzF3-9mJ3CTEvHe2GElKR8li0FDcMytKw2LwU21_yeXUrfYWJ3-uIlq28I0AGSkFbw/s320/BAJU+13.png

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgarHqsGbTonnoVaVoCd7edijFQez-IUe7BvkQ-mWouNqx_bLcfEb211CIKu17E8j8NcESl64l_UcN4sULXRM3-JS4x2oEX6G1PFWk3IjPNMYd_Bi7JMO9Hcu8J49kuFh4_emPxzSOMrAQ/s320/BAJU+14.png

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQ3hj1dcgPEJwEGypPRY_wrQs7HaNYKcuKJJqGQ9tsKbifTrLczaXZJpPSBBobA8J7WFtw88jR3AE_YOKg420rAgrLYVXl_72RqKCPyeMAtaGz7fDbqzp5sVjeioB54hcLf-5y6B55Ui0/s320/BAJU+15.png

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkCzAiXCiAb3Ym5gjp33pjbHYhKoqBsEFLNiYvmd12WmMj8HfIU-XqtTBSm8rgCTSFEf_9T-VLQyLKymKr2HjzCAT5YA3U4w9SYXwaTCho5n41VMFVsCFsjtjYlwPxLbmcObKMAwXkfKU/s320/BAJU+16.png

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSUUVPM2x8nsS-0BaZqWm4egAEGnBfvhyZxI0aS9FZfPVUX3yRZix6ZxuV8Pbl02ntbq0Xkktpo-xt7BqNsrJnsMqcZGSpGzSW-3NTEzNOd5VDLDWR_3lddny267LWQ0jyUxzZOvxbT1g/s320/BAJU+17.png

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpoiFpkHeiHFU9w9379_ZmdCvW9dxGhh0PEkZxa6QRp47zsJl3Vguoq7K9krPgn_3q4-KGENR-47pdlcYVFu9R6FugLWN7Jk8LJGkL6Mkp3hvFtLtmylpJ5gE97jvv1AcZ3YhGiArVqtI/s320/BAJU+18.png

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpRaSDJCA-MK5bVCqCPiSQJKwJD_a_R02vaoaseFw-1Yt7NYhu6rca8htxV9zwy8JFSArO2LrJjELijQe53B4UmSpQBkOl6kOBfqiIZuZxfNgnV6Fv1L56hTEwRbalDvVY2jm4Y7VNFkM/s320/BAJU+19.png

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLNga0Hy3dqBnjBv5ITXxGMdQX04u_m13MUThe4B9FIPynhh7jj_54oQNLBY7ripumi5SEJtND_VZP_F785B4m1joZaM43UBf3HEywaECMyYQMfCil3HBB1Ajrmx3V4WYZPT9Zx1JF3-c/s320/BAJU+20.png

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDxtDf3fljIJCajQNV4_1szgKbmAv9jC-onqFiC3tXW-yxCpc6XUdRTG8JmmIlsSzTf50sqQsq5LorVVNCEz_iCW_vhVA9N_Xkyw0DX8IwFPr-xaTFBew7-hww1rQ63_zO37ItNnTYbd4/s320/BAJU+21.png

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoXRzWKb1s3z_ofclvjr4NdhzWVg6zMyHF83Qnu-42iKO5feRrvviSfW2Ebsp8IPN4K_jjg0CYKByPFclKJN_aZ-ulTFHAo2xrMudOrKYbX7d1BNwOS6GjqSUDavfzujrNhp5jqNEDOnw/s320/BAJU+22.png

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6_7eKLDoN3XqWXuMkWzK-RXWAK04uhqUmjHXy9NlBSB-CeJH4qCOzzZ-bKaPOulW41ZoVErUEjEKSFJc6sECM-GrQXwT7Ad0pGnA3N3am9NTQuAj3XPB2gNnl-vTLcRM6n0XmaiVAFL8/s320/BAJU+23.png

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSdjXyuQwn0UGqq9AqaJZD03NLghGmMDPYV34cN1Ard53K4FJemLQ8jysQt6jER38LEL6xSLxyi2EFis6oiv4nY2KD8t90oKnSGFCOudRlMjfd9S75lLcEvUzsWI53KP0UHWGj6Fn4Tuc/s320/BAJU+24.png

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmTdQFO5G7ZrTx98Qpt5qXpiTx-LTcTpLTsqsOomozFq47xlpK0PzjdT4zSGk2W3LbQYDikAJncr52C3xBeGp6CcYKxRqAMeFdukcOk_ytTVAGBGoaTgOk_X3yn20_P29O49wk9io_JtE/s0/SETANGAN+LEHER.png

Demikian penjelasan tentang PP 174 TAHUN 2012 Tentang Pakaian Seragam Pramuka, semoga  dapat bermanfaat dan menambah wawasan kakak-kakak sekalian khusunya kita sebagai anggota Gerakan Pramuka.

Salam Pramuka …!!!

 

Tuesday, June 29, 2021

MASALAH KEBHINEKAAN DI INDONESIA DAN TAWARAN SOLUSINYA DALAM PENDIDIKAN AGAMA

Tidak bisa dipungkiri, di Indonesia ini masalah tentang kebhinekaan timbul tenggelam seolah tidak ada matinya. Masyarakat Indonesia yang majemuk dalam beragama, suku, ras dan golongan menjadi pemicu awal munculnya masalah tentang kebhinekaan ini. Cita-cita pada pendiri bangsa tercoreng dengan adanya permasalahan ini. Solusi demi solusi dilakukan baik oleh pihak pemerintah maupun dari kesadaran masyarakat sendiri tentang penting hidup damai yang berdampingan satu dengan yang lain walau banyak perbedaan. Dalam dunia pendidikan, khususnya dalam Pendidikan Agama (Katolik) juga berusaha menemukan solusi dan bergerak didalamnya agar dari sisi pemahaman yang benar  tentang agama masing-masing dalam masyarakat setidaknya dapat menurunkan tensi kisruh seputar kebhinekaan.

Di bawah ini penulis mencoba memaparkan hal-hal tersebut di atas dalam bentuk pertanyaan dialog.

 


Bagaimana perbedaan pendidikan agama di masa lalu dengan di masa kini? Mengapa berubah?

Pertama, secara umum pelaksanaan pendidikan agama di masa lalu dipengaruhi oleh pola pelaksanaan mata pelajaran lainnya. Apa itu? Hanya bersifat pengetahuan yang pada akhirnya berhenti pada hafalan-hafalan bersifat harafiah.

Masih ingat tidak pembelajaran legendaris dengan judul “ini ibu budi”?

Nah ini salah satu bukti pembelajaran yang hanya berhenti pada pengetahuan saja. Kemudian berbicara mengenai penilaian, seolah-olah tabu jika siswa mendapat nilai 100 (atau 10). nilai 10 hanya untuk Tuhan, 9 untuk guru dan siswa paling tinggi 8.

Demikian pula yang terjadi dan tak beda ubahnya dengan pelaksanaan pendidikan agama.

Kedua, tertanam bahkan terpatri dengan jelas bahwa terbangun pemahaman konsep tentang guru agama adalah orang yang tahu segalanya bahkan di luar dari disiplin ilmu yang ia ajarkan.

Bahayanya adalah apabila si guru agama mengajarkan suatu hal yang bertentangan dengan nilai-nilai kehidupan social dan ini diterima kemudian dianggap benar maka hasil yang muncul di masyarakat bisa jadi adalah paham radikalisme dan intolerasi.

Ketiga, terbangun pola kebiasaan baik: orang yang berprofesi guru adalah orang yang paling dihormati, apalagi guru agama. Dari sisi positifnya, jika pola kebiasaan masyarakat yang menaruh hormat kepada guru dan profesinya maka seiring dengan itu juga akan dengan mudah pula guru menanamkan nilai-nilai sosial-religius pada masyarakat namun ini mengalami pergeseran dalam masyarakat seiring banyak kasus perilaku tidak wajar dari oknum guru kemudian tergeneralkan di masyarakat maka kebiasaan baik itu tadi sudah jarang kita temui.

Dari sisi negatifnya, sekali lagi bahayanya apabila yang ditanamkan adalah bibit-bibit radikalisme dan intoleransi maka terbentuklah satu generasi yang sudah tertanam dalam diri radikalisme dan intolerasi di tengah kemajemukan.

Nah itu adalah pendidikan agama yang terjadi di masa lalu, bagaimana pelaksanaan pendidikan agama masa kini? ….(kita pasti tahu bagaimana keadaannya)

 

Seberapa jauh pendidikan agama disekolah mengubah cara hidup, cara bergaul anak didik menjadi lebih terbuka, inklusif, menghargai perbedaan? Mengapa tidak?

Berbicara mengenai seberapa jauh pendidikan agama di sekolah mengubah cara hidup, cara bergaul anak didik menjadi lebih terbuka,inklusif dan menghargai perbedaan tentu kita juga dapat menyoroti bagaimana pelaksanaan pendidikan agama yang selama ini terjadi, termasuk pengaruh iklim lingkungan sosial sekitar tempat pendidikan itu berlangsung.

Apabila pendidikan agama yang disampaikan dengan muatan doktrin-doktrin yang mengarah pada sikap dan tindakan intoleran hingga berujung pada radikalisme ya berarti masyarakat umum sedang dipersiapkan panenan yang tidak jauh dari muatan-muatan pembelajaran yang selama ini diberikan, dan akhirnya munculah kasus terorisme dan tindakan-tindakan yang bersifat intoleran lainnya.

Tentu sejauh pembelajaran dalam pendidikan agama di sekolah-sekolah tidak bersifat memaksakan/ mewajibkan peserta didik dalam mengikuti agama yang menjadi ciri khas sekolah itu maka dapat dijamin pergaulan peserta didik dapat terbuka bahkan akan memunculkan nilai-nilai toleransi yang tinggi.

Nah, untuk sekolah-sekolah yang memiliki otonomi khusus dalam pengelolaan pendidikan agama yang menjadi ciri khas sekolah-sekolah tertentu juga tidak menutup kemungkinan berkembangnya nilai-nilai tolerasi yang tinggi disini, dan ini tidak terbatas pada peserta didik saja namun juga mencakup seluruh warga sekolah tersebut dimana ada guru, staf dan karyawan yang tidak seagama dengan agama yang menjadi ciri khas sekolah tersebut.

Dan justru hal ini dapat membuka peluang untuk saling berinteraksi, berdialog dan berbagi pengalaman iman dalam suatu lingkungan pendidikan yang notabene memiliki ciri khas keagamaannya. Pendidikan agama semakin diperkaya dengan adanya pelbagai perbedaan. Suasana ini akan mendorong perilaku inklusif untuk bertoleransi dan membangun sikap saling menghormati perbedaan.

Nilai-nilai pluralitas dapat berkembang yang pada akhirnya menghambat perilaku fanatisme sempit, bahkan dapat dihindari perilaku radikalisme keagamaan. Sistem ini bukan merupakan sesuatu kemunduran atau ancaman. Akan tetapi justru merupakan suatu langkah bijaksana dan maju menuju sikap beriman yang inklusif dalam suatu tatanan komunitas beriman yang sejati.

 

Pendidikan agama untuk kebhinekaan? Adakah?

Ya, dengan melihat pluralitas yang ada pada bangsa Indonesia, tidak menutup kemungkinan bahwa pendidikan agama untuk kebhinekaan dapat diselenggarakan.

Pendidikan religiousitas contohnya.

Melalui Pendidikan religiousitas yang disusun dalam regulasi kurikulum nasional (misalnya) dapat menjadi salah satu solusi untuk membangun sikap tolerasi; apalagi dilaksanakan sejak dini.

Namun sekali lagi, pendidikan agama untuk kebhinekaan bukannya tidak ada permasalahan apabila telah tertuang dalam system pendidikan di Indonesia. Dan untuk permasalahan itu ada beberapa tawaran solusinya:

Solusi Pendidikan Agama di Sekolah
Alternatif solusi yang bisa dilaksanakan untuk pelayanan pendidikan agama anak di sekolah:

(1) Solusi hukum dimana Pemerintah dan Pemerintah Daerah memastikan satuan pendidikan mematuhi perundang-undangan kependidikan yang berlaku (PP. 55/2007, pasal 7). Problem pendidikan agama sebagiannya disebabkan oleh lemahnya pengawasan dan pembinaan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah.
(2) Solusi Kurikuler dimana materi dan metode pendidikan agama dapat mengenalkan mengenai agama lain, bukan dalam bentuk perbandingan isi ajaran agama tetapi memahami secara sosiologis pemeluk agama lain. Pendidikan agama perlu memberikan pengalaman kepada peserta didik untuk berinteraksi dengan pemeluk agama lain baik di dalam lingkungan sekolah maupun di masyarakat.
(3) Solusi kultural dimana Pemerintah dan masyarakat secara bersama-sama mendorong terjadinya dialog dan kemungkinan kerjasama umat beragama dalam masalah-masalah sosial, moral, dan kebangsaan. Peserta didik perlu mendapatkan pengalaman bekerjasama bagaimana menyelesaikan masalah sosial seperti tawuran, kekerasan, penyalahgunaan narkoba, korupsi, pornografi, dll.

Tuesday, June 22, 2021

CONTOH PERTANYAAN EVALUASI KEGIATAN PELEPASAN / PENGUTUSAN / SERAH TERIMA SISWA (SECARA VIRTUAL) DAN PERKIRAAN JAWABANNYA


Halo bapak ibu gurudan para pengurus OSIS yang terkasih..

Tidak terasa sudah di penghujung semester ya. Bagi para siswa-siswi di jenjang akhir, saat-saat seperti ini adalah saat-saat terakhir pula kebersamaannya dengan teman-teman dan para gurunya. Kesibukan lain yang biasanya dilakukan adalah kegiatan Pelepasan atau Perpisahan atau Serah Terima atau Perutusan (biasanya istilah ini tergantung dari kultur sekolah).

Saya menggunakan istilah "Perutusan".

Kegiatan perutusan siswa sudah semestinya dirancang dengan sedemikian rupa sehingga menarik dna berkesan, terlebih bagi para siswa yang akan mengakhiri jenjang sekolahnyadan akan menuju jenjang selanjutnya.

Dalam tulisan ini, khusus saya hanya membahas evaluasi akhir kegiatan.

Karena kegiatan ini bersifat rutin yang dilaksanakan setiap tahun, tentu kegiatan evaluasi sangat berperan penting agar kegiatan yang sama ketika dilakukan berikutnya dapat dilaksanakan dengan baik karena telah mempertimbangkan kekurangan-kekurangan pada kegiatan sebelumnya. 

Untuk dapat sampai pada inti evaluasi yang diinginkan diperlukan beberapa pertanyaan tuntunan agar apa yang diinginkan dapat tercapai. Namun perlu diingat, mengevaluasi kegiatan tidak sama dengan menjatuhkan panitia yang bertugas secara personal. Oleh karena itu, trik-trik untuk membangun pendapat dan saran diusahakan tidak memancing peserta evaluasi menyampaikan kritikan yang melemahkan; dalam hal ini adalah evaluasi yang membangun.

Berikut ini contoh pertanyaan evaluasi yang diharapkan menjadi sumber perpijakan untuk kegiatan serupa selanjutnya, beserta perkiraan jawabannya.

Hal-hal yang sudah baik dalam perencanaan hingga pelaksanaan kegiatan:

·   Kerjasama kepanitiaan sdh 80% baik. Perencanaan secara umum sudah tergolong rapi. Timeline yang diberikan sudah cukup jelas.

·       Pembagian tugas dan kerja sama dengan panitia.

·       Kerjasamanya baik

 

Hal-hal yang masih perlu ditingkatkan dalam perencanaan hingga pelaksanan kegiatan:

·        Komitmen untuk merusaha mengikuti target yang diberikan

·        Kreativitas

·  Keberanian mengutarakan pendapat dan mengambil keputusan sesuai porsinya terutama untuk  para koordinator seksi sehingga dapat mengurangi beban ketua panitia dalam bertugas.

·      Kemampuan menerima pendapat orang lain dan mencernanya dengan baik sebelum memberikan keputusan.

·      Komunikasi yang sudah baik perlu ditingkatkan lagi.

·      Alat untuk live kita masih pinjam, untuk kedepannya jika memungkinkan tidak meminjam

·     Tim IT perlu kerjasama yang baik dengan Tim Acara

 

Saran:

·    Berani untuk berkreasi, tidak terpaku pada pola-pola yang sama karena kegiatan ini sebenarnya bisa menjadi ajang berkreasi para guru.

·    Ada baiknya karena ini agenda rutin, kepanitiaan boleh dibentuk lebih awal, contoh di awal sem paskah agar konsep lebih matang.

·   Saat penayangan lagu/ video diupayakan ada suaranya, sehingga tamu/ peserta yang ada di ruang live streaming dapat menyaksikan dengan lebih maksimal.

 

Bentuk Evaluasi dapat dilakukan dengan berbagai cara:

- Dilakukan secara langsung dalam satu forum rapat langsung

- Dilakukan secara tidak langsung, misalnya dengan menggunakan Google Form